Pernah bikin acara dadakan? Atau, keseret teman untuk bikin kegiatan dadakan? Merasa cemas acaranya tak kan berjalan sesuai rencana alias berantakan? Wah, kalau begitu anda perlu kenal dengan ‘kelompok ibu’ yang ini. Kelompok ibu yang cinta lingkungan dan peduli untuk mensosialisasikannya pada generasi muda, juga pandai melirik kesempatan.
Di komplek perumahan kami, awal Juni merupakan bulan dimana sebagian besar penghuninya berkemas meninggalkan Bontang. Yup, meski pembagian rapot anak sekolah baru dilaksanakan sekitar pertengahan Juni, tapi sebagian besar penghuni komplek sudah meninggalkan Bontang untuk berlibur. Berlibur.. berlibur.. berlibur.. Yes! Tamasya ke tempat-tempat wisata yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mengunjungi sanak keluarga, bahkan tamasya ke negara tetangga. Tinggallah kami yang di Bontang menikmati sunyinya kota kecil yang tak ada apa-apanya. Ops, tunggu dulu! Siapa bilang tak ada apa-apanya? Ternyata sekelompok ibu yang tergabung di Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat Wilayah KND PT. Badak NGL Bontang melirik kesempatan emas ini (jiah, emas! Lebay.com hehehe).
Ada berbagai tempat menarik di kota kecil ini, mulai dari Pulau Beras Basah di tengah laut, kawasan Marina di tepi pantai yang elok, hutan bakau, pabrik pengolahan gas alam cair, Padang Golf Bontang, Nursery, kebun anggrek, Bank Sampah sampai tempat pembuatan gerabah. Aha, muncullah ide menyelenggarakan kegiatan bertajuk “KIDS GO GREEN” yang bertujuan mensosialisasikan program pelestarian lingkungan kepada anak-anak karyawan. Persiapannya hanya dalam waktu 2 hari . Wow, 2 hari bo! Bagaimana mungkin? Tanya deh sama Bu Christ & the gang, bagaimana bisa ibu energik ini menuangkan ide-ide yang berloncatan di benaknya pada hari -4, mengumumkan lewat group tertutup PWP di fesbuk pada hari -3, menghimpun panitia dan rapat kilat pada hari -2, sampai survey ke berbagai lokasi dan menyiapkan segalanya dalam waktu yang sempit. Jempol pokoknya!
Sungguh, mulanya kami pesimis acara ini bakal mendapat sambutan. Tapi di luar dugaan, dari perkiraan hanya 30 anak yang ikut ternyata membengkak sampai 80 orang anak yang tertarik. Hahaha.. kebayang kan repotnya Panitia kalau bakal ngangon anak sebanyak itu yang sebagian besar berusia 3 s/d 10 tahun? Sementara selebihnya Anak Baru Gede yang tetap perlu pengawasan ekstra, apalagi kalau jalan-jalannya ke pulau di tengah laut. Untunglah para ibu yang mempunyai anak usia TK bisa mendampingi selama kegiatan berlangsung, alhasil bis ‘KIDS GO GREEN’ kelompok TK kali ini dipenuhi oleh para ibu juga. *Alhamdulillah, berkurang deh beban Panitia heuheu..
Hari Pertama : Rabu, 23 Juni 2011
Kelompok TK yang berjumlah 31 orang menuju Fire Station ditemani para bundanya dan panitia. Di sini kami diperlihatkan sistim pengamanan kilang dan peragaan alat-alat pemadam kebakaran . Puas melihat kehebatan para Fireman beraksi, rombongan mengikuti Plant Tour, wisata di area proses pengolahan gas alam cair. Melihat-lihat pipa-pipa super besar dan mesin raksasa yang bernama Boiler, Exchanger, Cooling Water, Loading Dock dll. “Ini tempat kerja Papaku!” sebagian dari mereka berteriak penuh kegembiraan. Bukan apa-apa, meskipun kami tinggal di lingkungan pabrik LNG, adalah hal yang langka untuk bisa masuk ke area ini. Oh ya, hampir sebagian besar peserta membawa kamera, tapi karena ada larangan menggunakan kamera di area pabrik, maka kamera terpaksa ditinggal di Fire Station. Jadi maaf, kalau foto-foto di areal kilang tak bisa ditayangkan *memang nggak punya gambarnya :D
Puas dari Kilang, rombongan mengunjungi dapur besar. Disini, rombongan TK & SD/SMP berpisah. Kelompok TK meneruskan perjalanan ke pabrik keramik di Lhok Tuan. Sementara kelompok SD dan SMP menuju bank sampah dan lokasi penanaman hutan bakau di Tanjung Laut Indah. Menjelang tengah hari kami akan bertemu lagi di Golf House untuk acara game, mewarnai & makan siang bersama. Bagi anak usia TK, perjalanan ini termasuk melelahkan. Dari area PT. Badak menuju pabrik keramik kurang lebih memakan waktu 15 menit tanpa macet *tak ada macet di jalanan Bontang, itulah enaknya tinggal di Bontang. Sebagian besar peserta tertidur sepanjang perjalanan. Tapi begitu tiba di tujuan, mata mereka yang tadinya redup ibarat lampu 5 watt, kembali bersinar 100 watt. Apalagi mereka diberi kebebasan bereksperimen membuat beragam bentuk dari tanah liat. Tak terasa hari beranjak siang. Perjalanan pulang ke Golf House kembali memakan waktu 15 menit, kembali anak-anak tertidur di pangkuan bundanya. Kami pikir, mereka tak akan bersemangat untuk meneruskan permainan ataupun makan siang, apalagi matahari bersinar terik. Tapi.. ya ampun... turun dari bis mereka menagih untuk lomba mewarnai. Betul-betul dunia anak yang tak bosan untuk ber-eksplorasi.
Hari kedua : Kamis, 24 Juni 2011
Wisata hari ini hanya diikuti oleh kelompok SD/SMP. Kemarin kelompok ini ke bank sampah dan tempat penanaman bakau (wah, sayang ga bisa cerita yang ini euy, soalnya saya ga ikut kesana). Sangat berbeda dengan saat mendampingi kelompok TK, kelompok SD/SMP lebih energik dan tak mengenal lelah. Celoteh dan senda gurau mereka terdengar setiap saat. Tak ada yang tak dikomentari. Sepanjang perjalanan anak-anak berebutan menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan Panitia. Pssttt.. ada Bu Elly Noya & mbak Deby pecinta lingkungan. Dari mereka anak-anak mengenal terumbu karang dan teman-temannya. Maklum, mereka berdua biasa menjelajah bawah laut dengan klub divingnya. Kalau saja semua orang cinta lingkungan seperti mereka, bumi akan aman sentosa gemah ripah loh jinawi qeqeqeqe...
Perjalanan kali ini ke pabrik keramik seperti kemarin. Kalau anak-anak TK hanya membuat bentuk ala kadarnya, anak-anak SMP bisa membuat bentuk yang lebih sempurna seperti mangkuk ataupun wadah lain. Wih, kayak Demi Moore di film Ghost aja deh *ups, yang komentar gini sih Panitia sama ibu-ibu. Walau tangan dan pakaian belepotan lumpur, tapi mereka enggan berhenti. Tuh kan, anak-anak. Hayuk sudah! Masih ada kunjungan ke pemeliharaan payau (binatang sejenis kijang) dan bersih-bersih sampah di Marina. What? Bersih-bersih? Apa yang musti dibersihkan? Tanya anak-anak ketika melihat area Marina yang sudah bersih. Bagaimana mungkin tiap kelompok bisa mengumpulkan sampah plastik sekarung beras, kalau daerahnya sudah bersih? Hihihi... seluruh area di komplek PT. Badak memang terkenal bersihnya kok! Walau demikian, anak-anak tetap bersemangat menyisir pantai hingga karung mereka pun terisi dengan sampah an-organik. “Itu sampah bawaan ombak lho, Bu! Kami tak pernah buang sampah sembarangan,” kata petugas di Marina. Iya Pak, kami tahu kok! Semoga budaya bersih dan menjaga lingkungan menular pada generasi berikutnya.
Acara berlanjut dengan makan siang diselingi game dan lomba melukis di atas keramik. Lumayan melelahkan bagi panitia. Tapi, coba dengar komentar anak-anak : “Tante, habis ini kita kemana lagi?”
Tuing..tuing... Panitia sudah capek, tapi anak-anak masih menyimpan energi ekstra. Memang awalnya sih ada niat menyebrang ke Pulau Beras Basah sambil lomba mewarnai keramik di atas anjungan lumba-lumba, tapi... lain kali saja ya sayang, kalau kalian sudah lebih besar.:)
Di komplek perumahan kami, awal Juni merupakan bulan dimana sebagian besar penghuninya berkemas meninggalkan Bontang. Yup, meski pembagian rapot anak sekolah baru dilaksanakan sekitar pertengahan Juni, tapi sebagian besar penghuni komplek sudah meninggalkan Bontang untuk berlibur. Berlibur.. berlibur.. berlibur.. Yes! Tamasya ke tempat-tempat wisata yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mengunjungi sanak keluarga, bahkan tamasya ke negara tetangga. Tinggallah kami yang di Bontang menikmati sunyinya kota kecil yang tak ada apa-apanya. Ops, tunggu dulu! Siapa bilang tak ada apa-apanya? Ternyata sekelompok ibu yang tergabung di Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat Wilayah KND PT. Badak NGL Bontang melirik kesempatan emas ini (jiah, emas! Lebay.com hehehe).
Ada berbagai tempat menarik di kota kecil ini, mulai dari Pulau Beras Basah di tengah laut, kawasan Marina di tepi pantai yang elok, hutan bakau, pabrik pengolahan gas alam cair, Padang Golf Bontang, Nursery, kebun anggrek, Bank Sampah sampai tempat pembuatan gerabah. Aha, muncullah ide menyelenggarakan kegiatan bertajuk “KIDS GO GREEN” yang bertujuan mensosialisasikan program pelestarian lingkungan kepada anak-anak karyawan. Persiapannya hanya dalam waktu 2 hari . Wow, 2 hari bo! Bagaimana mungkin? Tanya deh sama Bu Christ & the gang, bagaimana bisa ibu energik ini menuangkan ide-ide yang berloncatan di benaknya pada hari -4, mengumumkan lewat group tertutup PWP di fesbuk pada hari -3, menghimpun panitia dan rapat kilat pada hari -2, sampai survey ke berbagai lokasi dan menyiapkan segalanya dalam waktu yang sempit. Jempol pokoknya!
Sungguh, mulanya kami pesimis acara ini bakal mendapat sambutan. Tapi di luar dugaan, dari perkiraan hanya 30 anak yang ikut ternyata membengkak sampai 80 orang anak yang tertarik. Hahaha.. kebayang kan repotnya Panitia kalau bakal ngangon anak sebanyak itu yang sebagian besar berusia 3 s/d 10 tahun? Sementara selebihnya Anak Baru Gede yang tetap perlu pengawasan ekstra, apalagi kalau jalan-jalannya ke pulau di tengah laut. Untunglah para ibu yang mempunyai anak usia TK bisa mendampingi selama kegiatan berlangsung, alhasil bis ‘KIDS GO GREEN’ kelompok TK kali ini dipenuhi oleh para ibu juga. *Alhamdulillah, berkurang deh beban Panitia heuheu..
Hari Pertama : Rabu, 23 Juni 2011
Kelompok TK yang berjumlah 31 orang menuju Fire Station ditemani para bundanya dan panitia. Di sini kami diperlihatkan sistim pengamanan kilang dan peragaan alat-alat pemadam kebakaran . Puas melihat kehebatan para Fireman beraksi, rombongan mengikuti Plant Tour, wisata di area proses pengolahan gas alam cair. Melihat-lihat pipa-pipa super besar dan mesin raksasa yang bernama Boiler, Exchanger, Cooling Water, Loading Dock dll. “Ini tempat kerja Papaku!” sebagian dari mereka berteriak penuh kegembiraan. Bukan apa-apa, meskipun kami tinggal di lingkungan pabrik LNG, adalah hal yang langka untuk bisa masuk ke area ini. Oh ya, hampir sebagian besar peserta membawa kamera, tapi karena ada larangan menggunakan kamera di area pabrik, maka kamera terpaksa ditinggal di Fire Station. Jadi maaf, kalau foto-foto di areal kilang tak bisa ditayangkan *memang nggak punya gambarnya :D
Puas dari Kilang, rombongan mengunjungi dapur besar. Disini, rombongan TK & SD/SMP berpisah. Kelompok TK meneruskan perjalanan ke pabrik keramik di Lhok Tuan. Sementara kelompok SD dan SMP menuju bank sampah dan lokasi penanaman hutan bakau di Tanjung Laut Indah. Menjelang tengah hari kami akan bertemu lagi di Golf House untuk acara game, mewarnai & makan siang bersama. Bagi anak usia TK, perjalanan ini termasuk melelahkan. Dari area PT. Badak menuju pabrik keramik kurang lebih memakan waktu 15 menit tanpa macet *tak ada macet di jalanan Bontang, itulah enaknya tinggal di Bontang. Sebagian besar peserta tertidur sepanjang perjalanan. Tapi begitu tiba di tujuan, mata mereka yang tadinya redup ibarat lampu 5 watt, kembali bersinar 100 watt. Apalagi mereka diberi kebebasan bereksperimen membuat beragam bentuk dari tanah liat. Tak terasa hari beranjak siang. Perjalanan pulang ke Golf House kembali memakan waktu 15 menit, kembali anak-anak tertidur di pangkuan bundanya. Kami pikir, mereka tak akan bersemangat untuk meneruskan permainan ataupun makan siang, apalagi matahari bersinar terik. Tapi.. ya ampun... turun dari bis mereka menagih untuk lomba mewarnai. Betul-betul dunia anak yang tak bosan untuk ber-eksplorasi.
Hari kedua : Kamis, 24 Juni 2011
Wisata hari ini hanya diikuti oleh kelompok SD/SMP. Kemarin kelompok ini ke bank sampah dan tempat penanaman bakau (wah, sayang ga bisa cerita yang ini euy, soalnya saya ga ikut kesana). Sangat berbeda dengan saat mendampingi kelompok TK, kelompok SD/SMP lebih energik dan tak mengenal lelah. Celoteh dan senda gurau mereka terdengar setiap saat. Tak ada yang tak dikomentari. Sepanjang perjalanan anak-anak berebutan menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan Panitia. Pssttt.. ada Bu Elly Noya & mbak Deby pecinta lingkungan. Dari mereka anak-anak mengenal terumbu karang dan teman-temannya. Maklum, mereka berdua biasa menjelajah bawah laut dengan klub divingnya. Kalau saja semua orang cinta lingkungan seperti mereka, bumi akan aman sentosa gemah ripah loh jinawi qeqeqeqe...
Perjalanan kali ini ke pabrik keramik seperti kemarin. Kalau anak-anak TK hanya membuat bentuk ala kadarnya, anak-anak SMP bisa membuat bentuk yang lebih sempurna seperti mangkuk ataupun wadah lain. Wih, kayak Demi Moore di film Ghost aja deh *ups, yang komentar gini sih Panitia sama ibu-ibu. Walau tangan dan pakaian belepotan lumpur, tapi mereka enggan berhenti. Tuh kan, anak-anak. Hayuk sudah! Masih ada kunjungan ke pemeliharaan payau (binatang sejenis kijang) dan bersih-bersih sampah di Marina. What? Bersih-bersih? Apa yang musti dibersihkan? Tanya anak-anak ketika melihat area Marina yang sudah bersih. Bagaimana mungkin tiap kelompok bisa mengumpulkan sampah plastik sekarung beras, kalau daerahnya sudah bersih? Hihihi... seluruh area di komplek PT. Badak memang terkenal bersihnya kok! Walau demikian, anak-anak tetap bersemangat menyisir pantai hingga karung mereka pun terisi dengan sampah an-organik. “Itu sampah bawaan ombak lho, Bu! Kami tak pernah buang sampah sembarangan,” kata petugas di Marina. Iya Pak, kami tahu kok! Semoga budaya bersih dan menjaga lingkungan menular pada generasi berikutnya.
Acara berlanjut dengan makan siang diselingi game dan lomba melukis di atas keramik. Lumayan melelahkan bagi panitia. Tapi, coba dengar komentar anak-anak : “Tante, habis ini kita kemana lagi?”
Tuing..tuing... Panitia sudah capek, tapi anak-anak masih menyimpan energi ekstra. Memang awalnya sih ada niat menyebrang ke Pulau Beras Basah sambil lomba mewarnai keramik di atas anjungan lumba-lumba, tapi... lain kali saja ya sayang, kalau kalian sudah lebih besar.:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar