Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Jumat, 23 November 2012

Potong Rambut

Punya rambut panjang itu ribet. Selain perlu perawatan ekstra, rambut panjang juga suka membuat aku masuk angin. Kok bisa? Ya iyalah, rambut panjang yang terbungkus ciput dan jilbab cepat sekali basah oleh keringat ketika selesai berolah raga. Kalau tidak segera dikeringkan, alamat tubuhku bakal masuk angin.

Seperti pagi tadi.
Usai main tenis pukul 08.30, tanpa berganti baju aku langsung ke kantor PWP. Keringat membanjiri tubuhku, tapi tak nampak karena aku memakai jilbab yang agak panjang. Hanya 2 jam aku di kantor, langsung menjemput Dhiya di arena outbond.
Ternyata dengan keringat di baju dan jilbab yang tak kuganti selama 2 jam tersebut, cukup membuatku pusing dan mual lalu muntah-muntah. Hadeuh...

Kata Ayang, "Makanya, kalau habis olahraga itu langsung ganti baju! Bawa baju ganti kalau mau langsung ke kantor!" Aku hanya manggut-manggut menahan pusing.
"Rambutnya basah oleh keringat," jawabku.
"Iya, rambutnya sudah panjang. Katanya mau potong rambut, kok belum-belum juga ..."
"Males ah, mahal.  Coba Abi potongin rambutku, model lurus aja!" aku membujuk si Ayang untuk memotong rambutku.
Eh, ternyata doi mau. Kress... kress... kress... jadilah rambutku terpotong pendek sore ini.
Sambil ngaca, aku bertanya pada Bagas yang baru pulang latihan futsal, "De, bagus nggak potongan rambut Umi?"
Anakku memandang padaku dan spontan menjawab, "Bagus!"
"Ini Abi yang motong loh..." kataku menjelaskan.
"Hah?!" seru Bagas tak percaya.
"Iya! Baru aja Abi potong. Cakep kan? Bisa hemat 50 rebu nih kalau Abi yang motong rambut Umi xixixi..."

Rabu, 21 November 2012

Duapuluh tahun berlalu ...

Pernah dengar lelucon berikut?
Pengantin baru :
"Aduh!"seru sang wanita ketika tersandung.
"Hati-hati, Yang ..." jawab si pria sambil mengelus lembut sang wanita.
Lima tahun kemudian :
"Aduh!" seru sang wanita ketika tersandung.
"Matanya ditaruh dimana?! Begitu aja kok sampai kesandung!" jawab si pria ketus.

Ah ... ah ... lelucon yang sungguh tidak lucu, tapi banyak kejadian kan?

Sore ini, aku belanja ke Bontang Plaza ditemani Ayangku. Kami pergi hanya berdua, anak-anak tak mau ikut, cuma berpesan minta dibelikan makanan saja.
Usai membayar belanjaan di kasir kami berdua melangkah keluar gedung. Tiba di undakan tangga aku masih asyik bercerita, ketika tiba-tiba Ayang berkata, "Hati-hati ...!" serunya sambil menahan langkahku dengan wajah cemas.
Aku tertegun, kalau saja aku tak segera menghentikan langkah bisa-bisa aku terjerembab di undakan tersebut.
Kupandang Ayangku dengan rasa yang sulit kuungkapkan. Spontan aku berkata tulus, "Terimakasih sayang. Abi sungguh baik padaku. Abi masih menjagaku seperti masa pengantin baru."
Ayangku tersenyum. Apalagi ketika kuceritakan tentang lelucon di atas. Genggaman tangannya masih seperti dulu.
Alloh, jaga ia selalu. Seperti ia selalu menjagaku, meski 20 tahun telah berlalu ...

Rabu, 07 November 2012

Kursus Fotografi

Sudah lamaaaa ingin punya kamera bagus, tapi harganya ... duh, muahal amat! Setiap menerima pesanan kue, hasil bayarannya kutabung untuk mewujudkan impian ini, tapi ... lagi-lagi karena satu dan lain hal, itu duit tak jua berubah wujud menjadi kamera idaman.
Biarlah keinginan ini kupendam dulu, toh aku juga belum tau cara mengoperasikan tu benda. Jangan aja beli mahal-mahal tapi nggak ngerti cara pakainya. Kan sayang.