Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Sabtu, 31 Desember 2011

Bacaanku : Rembulan tenggelam di wajahmu

"Rembulan tenggelam di wajahmu" - dunia 'fantasi' tere-liye tentang perjalanan hidup. Disini hanya ada satu rumus : semua urusan adalah sederhana.


Ini kali pertama aku membaca karangan tere-liye. Buku setebal 426 halaman tanpa biodata penulisnya. Tak ada kata pengantar, tak ada daftar isi, hanya sebuah kalimat di hal. iii:

Minggu, 11 Desember 2011

Rinduku terobati disini

Aku, lahir dan dibesarkan di kota Cimahi puluhan tahun yang lalu. Kota kecil yang saat itu sawahnya masih menghampar luas di sekeliling asrama TNI Pusdik Pom tempat kami tinggal. Genta kerbau yang membajak sawah, panen padi dan juga riuhnya rombongan bebek berbaris rapi masih terekam indah dalam benakku. Sayang, aku tak pernah menyaksikan lagi pemandangan seperti itu setelah aku pindah ke Bontang tahun 1989. Apalagi untuk merasakan sensasi terbenamnya kaki telanjang yang menjejak ke dalam lumpur sawah sambil memunguti tutut (keong kecil) setiap musim tanam hampir tiba, tak pernah lagi! Kota pesisir ini hanya menyajikan pantai, tambak, bukit-bukit dengan hutannya yang mulai menipis.