Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Sabtu, 29 Oktober 2011

Akhir yang berbeda

Dia datang dengan penampilan paling sederhana, kaos bola dan sandal jepit. Dia yang baru tamat SMEA sebulan sebelumnya, berharap bisa tinggal di rumah kami. Usianya masih belasan tahun, hanya terpaut setahun di atas usia anakku yang sulung. Tentu saja kami tak keberatan, dengan syarat ia bisa mematuhi semua peraturan yang telah kami sepakati bersama.

Selasa, 25 Oktober 2011

Bagasku Pulang

Lewat tengah malam waktu Indonesia Bagian Bontang. SMS dari anakku, "Adek sudah sampai di Ramayana."

Hari ini Bagas pulang dari turnament sepakbola kelompok umur 15 dalam rangka Hari Olahraga Nasional. Pertandingannya diadakan di lapangan C Panahan Gelora Bung Karno Jakarta. Team SSB Kompak Bontang terpilih mewakili Kaltim dalam ajang memperebutkan piala MENPORA ini.

Penerbangan Jkt-Bpp dilanjutkan perjalanan darat Bpp-Btg yg memakan waktu 5 jam membuat kami menunggu sampai lewat tengah malam untuk menjemputnya.

Senin, 24 Oktober 2011

Delay kok biasa, huh!

"Ay, sdh sampai di Sepinggan?" tak ada jawaban. Hm, mungkin msh perjalanan. Coba telp bandara sekedar bertanya pkl brp pswt Bpn-Btg tiba. "12.30 Wita, Bu"

Ok, msh ada wkt 30 mnt utk menjemput. Paling tidak bisa shalat tanpa diburu waktu. Di meja, ikan goreng bumbu bali dan tumis kangkung pesanannya sdh siap. Special untukmu, Ay.

Minggu, 23 Oktober 2011

Catatan kecil di Ahad pagi

"Gmna pertandingannya, Gas.. menang?" tanyaku lewat sms.

"Alhamdulillah u12 juara 2, u15 juara 3," jawabnya singkat.

Syukurlah, walaupun belum maksimal toh masih bisa masuk 3 besar.


Minggu, 16 Oktober 2011

My Accident Story: "Percayalah"

Seharian banyak kerjaan, baru sempat ngetik setelah larut untuk even UNSA - My Accident Story (200 kata). Tapi sayang, pas selesai ngetik ternyata sudah tutup eventnya, whuaa...
Ya sudah, kutulis di sini aja lah. Itung-itung latihan :)



Kamis, 06 Oktober 2011

Ketika Menerima Sebuah Kekalahan


Sedikit berbagi uneg-uneg di hati.

Tepuk tangan membahana ketika puisi perjuangan karya Sapardi Joko Darmono selesai kubaca. Mantap aku menuruni tangga panggung. Beberapa orang yang tak kukenal menyambutku dengan ucapan selamat dan kata-kata pujian. Aku tersanjung dan yakin bakal masuk 10 besar finalis “Lomba Pembacaan Puisi Perjuangan” dalam rangka 50 tahun Indonesia Merdeka *PD amat!