Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Minggu, 03 Februari 2013

Anak ke berapa?

Pagi ini Abi mendapat undangan acara Family Gathering PT. DEN di Marina. Karena acaranya dimulai dengan olahraga jalan santai mengelilingi Marina Ujung, jadi aku memakai kulot hitamku, kaos Maintenance dan Jilbab hijau yang kumodifikasi sehingga ujungnya bisa kugunakan sebagai cadar.
Kugunakan sepatu kets Rip Curl-ku lalu kukalungkan kamera alpha kesayanganku. Yup, pagi yang indah tak kan kulewatkan tanpa jeprat-jepret suasana di Marina.

Sementara acara berlangsung, aku duduk di bibir pantai bersama Kang Cepy dan Dhiya, menikmati udara pagi yang bersih sambil sesekali kubidik objek yang menarik.

Seorang Bapak pekerja PT. DEN duduk di sebelah Kang Cepy, mengajak ngobrol diawali basa-basi.
"Sama keluarga, Pak Haji?" tanyanya.
"Iya," jawab Kang Cepy.
"Itu anak bungsunya Pak Haji?" tanya si bapak sambil menunjuk Dhiya. Kang Cepy mengangguk mengiyakan.
"Anaknya berapa? Kalau yang moto-moto itu anak ke berapa?" tanya si bapak lagi.
Kang Cepy tertawa mendengar pertanyaan si bapak.
"Yang moto-moto itu istri saya. Anak saya tiga. Yang besar sudah kuliah, ini yang bungsu," jelas Kang Cepy. Si bapak menatap diriku bingung. Mimiknya seakan tak percaya kalau diriku istri Kang Cepy. Bhuahaha... dengan bb cuma 48kg, diriku dikira anak SMA. Belum tau aja si bapak usiaku sudah kepala 4. 


Jumat, 23 November 2012

Potong Rambut

Punya rambut panjang itu ribet. Selain perlu perawatan ekstra, rambut panjang juga suka membuat aku masuk angin. Kok bisa? Ya iyalah, rambut panjang yang terbungkus ciput dan jilbab cepat sekali basah oleh keringat ketika selesai berolah raga. Kalau tidak segera dikeringkan, alamat tubuhku bakal masuk angin.

Seperti pagi tadi.
Usai main tenis pukul 08.30, tanpa berganti baju aku langsung ke kantor PWP. Keringat membanjiri tubuhku, tapi tak nampak karena aku memakai jilbab yang agak panjang. Hanya 2 jam aku di kantor, langsung menjemput Dhiya di arena outbond.
Ternyata dengan keringat di baju dan jilbab yang tak kuganti selama 2 jam tersebut, cukup membuatku pusing dan mual lalu muntah-muntah. Hadeuh...

Kata Ayang, "Makanya, kalau habis olahraga itu langsung ganti baju! Bawa baju ganti kalau mau langsung ke kantor!" Aku hanya manggut-manggut menahan pusing.
"Rambutnya basah oleh keringat," jawabku.
"Iya, rambutnya sudah panjang. Katanya mau potong rambut, kok belum-belum juga ..."
"Males ah, mahal.  Coba Abi potongin rambutku, model lurus aja!" aku membujuk si Ayang untuk memotong rambutku.
Eh, ternyata doi mau. Kress... kress... kress... jadilah rambutku terpotong pendek sore ini.
Sambil ngaca, aku bertanya pada Bagas yang baru pulang latihan futsal, "De, bagus nggak potongan rambut Umi?"
Anakku memandang padaku dan spontan menjawab, "Bagus!"
"Ini Abi yang motong loh..." kataku menjelaskan.
"Hah?!" seru Bagas tak percaya.
"Iya! Baru aja Abi potong. Cakep kan? Bisa hemat 50 rebu nih kalau Abi yang motong rambut Umi xixixi..."

Rabu, 21 November 2012

Duapuluh tahun berlalu ...

Pernah dengar lelucon berikut?
Pengantin baru :
"Aduh!"seru sang wanita ketika tersandung.
"Hati-hati, Yang ..." jawab si pria sambil mengelus lembut sang wanita.
Lima tahun kemudian :
"Aduh!" seru sang wanita ketika tersandung.
"Matanya ditaruh dimana?! Begitu aja kok sampai kesandung!" jawab si pria ketus.

Ah ... ah ... lelucon yang sungguh tidak lucu, tapi banyak kejadian kan?

Sore ini, aku belanja ke Bontang Plaza ditemani Ayangku. Kami pergi hanya berdua, anak-anak tak mau ikut, cuma berpesan minta dibelikan makanan saja.
Usai membayar belanjaan di kasir kami berdua melangkah keluar gedung. Tiba di undakan tangga aku masih asyik bercerita, ketika tiba-tiba Ayang berkata, "Hati-hati ...!" serunya sambil menahan langkahku dengan wajah cemas.
Aku tertegun, kalau saja aku tak segera menghentikan langkah bisa-bisa aku terjerembab di undakan tersebut.
Kupandang Ayangku dengan rasa yang sulit kuungkapkan. Spontan aku berkata tulus, "Terimakasih sayang. Abi sungguh baik padaku. Abi masih menjagaku seperti masa pengantin baru."
Ayangku tersenyum. Apalagi ketika kuceritakan tentang lelucon di atas. Genggaman tangannya masih seperti dulu.
Alloh, jaga ia selalu. Seperti ia selalu menjagaku, meski 20 tahun telah berlalu ...

Rabu, 07 November 2012

Kursus Fotografi

Sudah lamaaaa ingin punya kamera bagus, tapi harganya ... duh, muahal amat! Setiap menerima pesanan kue, hasil bayarannya kutabung untuk mewujudkan impian ini, tapi ... lagi-lagi karena satu dan lain hal, itu duit tak jua berubah wujud menjadi kamera idaman.
Biarlah keinginan ini kupendam dulu, toh aku juga belum tau cara mengoperasikan tu benda. Jangan aja beli mahal-mahal tapi nggak ngerti cara pakainya. Kan sayang.

Senin, 01 Oktober 2012

Tamu Bulan Oktober

Ada misscall dari Edi, teman sekelasku di 1-5 SMAN 2 Cimahi yang juga tetangga depan di komplek Pusdik Pom. Ayahnya dan Bapakku sama-sama PM.
Karena hari telah larut, aku agak segan membalasnya.

Selasa, 11 September 2012

Sertijab Bu Ketua

Belum lama pelantikan pengurus PWP periode 2012-2013, tau-tau sudah ketiban kerjaan untuk persiapan sertijab dan pisah sambut ketua PWP. Bu Winny hendak meninggalkan PWP, duh ....

Jumat, 17 Agustus 2012

Suatu pagi di 17 Agustus 2012

Ditelepon Teh Musye, diharapkan untuk menghadiri upacara bendera 17 Agustus 2012 di lapangan Town Center. Upacara bendera? Wah, sudah berapa tahun ya aku tak pernah menghadirinya?