Punya rambut panjang itu ribet. Selain perlu perawatan ekstra, rambut panjang juga suka membuat aku masuk angin. Kok bisa? Ya iyalah, rambut panjang yang terbungkus ciput dan jilbab cepat sekali basah oleh keringat ketika selesai berolah raga. Kalau tidak segera dikeringkan, alamat tubuhku bakal masuk angin.
Seperti pagi tadi.
Usai main tenis pukul 08.30, tanpa berganti baju aku langsung ke kantor PWP. Keringat membanjiri tubuhku, tapi tak nampak karena aku memakai jilbab yang agak panjang. Hanya 2 jam aku di kantor, langsung menjemput Dhiya di arena outbond.
Ternyata dengan keringat di baju dan jilbab yang tak kuganti selama 2 jam tersebut, cukup membuatku pusing dan mual lalu muntah-muntah. Hadeuh...
Kata Ayang, "Makanya, kalau habis olahraga itu langsung ganti baju! Bawa baju ganti kalau mau langsung ke kantor!" Aku hanya manggut-manggut menahan pusing.
"Rambutnya basah oleh keringat," jawabku.
"Iya, rambutnya sudah panjang. Katanya mau potong rambut, kok belum-belum juga ..."
"Males ah, mahal. Coba Abi potongin rambutku, model lurus aja!" aku membujuk si Ayang untuk memotong rambutku.
Eh, ternyata doi mau. Kress... kress... kress... jadilah rambutku terpotong pendek sore ini.
Sambil ngaca, aku bertanya pada Bagas yang baru pulang latihan futsal, "De, bagus nggak potongan rambut Umi?"
Anakku memandang padaku dan spontan menjawab, "Bagus!"
"Ini Abi yang motong loh..." kataku menjelaskan.
"Hah?!" seru Bagas tak percaya.
"Iya! Baru aja Abi potong. Cakep kan? Bisa hemat 50 rebu nih kalau Abi yang motong rambut Umi xixixi..."
Seperti pagi tadi.
Usai main tenis pukul 08.30, tanpa berganti baju aku langsung ke kantor PWP. Keringat membanjiri tubuhku, tapi tak nampak karena aku memakai jilbab yang agak panjang. Hanya 2 jam aku di kantor, langsung menjemput Dhiya di arena outbond.
Ternyata dengan keringat di baju dan jilbab yang tak kuganti selama 2 jam tersebut, cukup membuatku pusing dan mual lalu muntah-muntah. Hadeuh...
Kata Ayang, "Makanya, kalau habis olahraga itu langsung ganti baju! Bawa baju ganti kalau mau langsung ke kantor!" Aku hanya manggut-manggut menahan pusing.
"Rambutnya basah oleh keringat," jawabku.
"Iya, rambutnya sudah panjang. Katanya mau potong rambut, kok belum-belum juga ..."
"Males ah, mahal. Coba Abi potongin rambutku, model lurus aja!" aku membujuk si Ayang untuk memotong rambutku.
Eh, ternyata doi mau. Kress... kress... kress... jadilah rambutku terpotong pendek sore ini.
Sambil ngaca, aku bertanya pada Bagas yang baru pulang latihan futsal, "De, bagus nggak potongan rambut Umi?"
Anakku memandang padaku dan spontan menjawab, "Bagus!"
"Ini Abi yang motong loh..." kataku menjelaskan.
"Hah?!" seru Bagas tak percaya.
"Iya! Baru aja Abi potong. Cakep kan? Bisa hemat 50 rebu nih kalau Abi yang motong rambut Umi xixixi..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar