Satu hal yang menyenangkan adalah, melihat 6 kursi makan lengkap terisi. Ada Mbah Uti, ada Ayangku, ada kakak Gusti, ada kakak Bagas, ada dek Dhiya. Dan ini kunikmati mulai petang ini selama sebulan ke depan. Berbuka puasa bersama, menikmati rezeki yang Allah limpahkan, tertawa dan bercanda. Satu hal yang hanya bisa kunikmati setahun sekali.
Beberapa hal yang diamati terkadang mengusik hati. Daripada dipendam dan kadang menjadi "duri" lebih baik kuungkap lewat petikan jemari disini.
Jumat, 27 Juli 2012
Sabtu, 21 Juli 2012
Hari pertama di Ramadhan 1432 H
Pagi tadi Dhiya berdoa, "Semoga hari ini berlalu dengan cepat. Dari pagi langsung jam 6 sore."
Aku sih tersenyum saja. Dalam hati berharap puasa tahun ini bisa dilalui Dhiya full seperti puasa-puasa sebelumnya. Lalu kuceritakan padanya tentang ulah Kakak Bagas & Kakak Gusti di bulan puasa pada saat seusianya saat menanti adzan mahgrib.
Aku sih tersenyum saja. Dalam hati berharap puasa tahun ini bisa dilalui Dhiya full seperti puasa-puasa sebelumnya. Lalu kuceritakan padanya tentang ulah Kakak Bagas & Kakak Gusti di bulan puasa pada saat seusianya saat menanti adzan mahgrib.
Minggu, 01 Juli 2012
Ketika Hobi Menjadi Bisnis
Kisah ini pernah kuikutkan audisi menulis Mompreuner, tapi nggak lolos.
"KUCING-KUCING ITU MEREPOTKANKU...."
Suatu
hari di bulan Desember 2008 di kediaman seorang breeder di Bandung...
Astaga,
5 juta!!! Aku menggeleng tak percaya menatap dua ekor kucing pesek di hadapanku. Bulunya indah tipe longhair, yang satu putih yang lainnya abu-abu. Tapi hatiku tetap
tak setuju dengan harga semahal itu. Harap-harap cemas aku menatap suamiku,
berharap ia melupakan keinginannya. Tapi apa mau dikata, obsesinya untuk
memiliki sepasang kucing persia
begitu menggebu walaupun hanya sekelas pet
quality. “Ini termasuk murah Bu, kalau di petshop
mana dapat?
Apalagi kalau Bapak
ingin yang pignose & show quality,
bisa 6 sampai 8 juta harganya per-ekor” breeder
berusaha meyakinkan aku.
Langganan:
Postingan (Atom)