Semalam melahap separuh "Perahu Kertas", hatiku ikut gerimis merasakan kepedihan Kugy. Lho, kok jadinya aku yg merasa patah hati ya? Tak ingin berhenti sampai bab terakhir. Whuah, alhasil sore ini mataku sembab, kantuk menyerang karena menamatkan buku ini dalam waktu sehari semalam. Walau akhirnya dongeng dan lukisan itu bersatu, hati dan impian mereka bertemu, tapi proses panjangnya meninggalkan kesan yg mendalam. Cerita yang menyentuh, meluruhkan airmata tapi juga menggelitik syaraf ketawa dengan percakapan segarnya.
Tersentuh pula pada alinea, "Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun." Luhde menenunduk. Menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca. Ia memahami apa yang diucapkan pamannya. Yang belum ia pahami adalah, mengapa harus sesakit ini rasanya?
*waaaa... melow. Cinta.. cinta..
Btg, 27 Juli 2011
Beberapa hal yang diamati terkadang mengusik hati. Daripada dipendam dan kadang menjadi "duri" lebih baik kuungkap lewat petikan jemari disini.
Rabu, 27 Juli 2011
Sabtu, 23 Juli 2011
"Bukan jalan-jalan biasa"
"Mak, ingin kubawa kau pada rumah mimpimu
yang dari dalamnya terpancar keindahan Illahi dan berjuta tanda kebesaran Nya
Tapi Mak, tanganku terlalu lemah dan daya yang kupunya seperti hembusan angin melintas celah batu karang
Mak, rumah mimpimu entah kapan kupersembahkan
tapi ia selalu ada dalam doaku"
(dari buku "Emak ingin naik haji" nya Asma Nadia)
yang dari dalamnya terpancar keindahan Illahi dan berjuta tanda kebesaran Nya
Tapi Mak, tanganku terlalu lemah dan daya yang kupunya seperti hembusan angin melintas celah batu karang
Mak, rumah mimpimu entah kapan kupersembahkan
tapi ia selalu ada dalam doaku"
(dari buku "Emak ingin naik haji" nya Asma Nadia)
Jumat, 01 Juli 2011
Wisata edukasi "Kids Go Green"
Pernah bikin acara dadakan? Atau, keseret teman untuk bikin kegiatan dadakan? Merasa cemas acaranya tak kan berjalan sesuai rencana alias berantakan? Wah, kalau begitu anda perlu kenal dengan ‘kelompok ibu’ yang ini. Kelompok ibu yang cinta lingkungan dan peduli untuk mensosialisasikannya pada generasi muda, juga pandai melirik kesempatan.
Langganan:
Postingan (Atom)