Hidup tak musti hebat. Sederhana pun bisa berarti ...

Selasa, 03 Agustus 2010

Ketika Kesempatan Itu Tiba

Kursus komputer gratis? Hm... mau banget! Apalagi setelah membaca note-nya Teh Inong di fesbuk yang judulnya “Kursus Komputer Penghilang Stress” tertanggal 28 April 2010 yg lalu. Bener deh pingin ikutan! (Eitss... jangan salah terka, ingin ikut kursus bukan karena sedang stress lho hehehe... yang jelas ingin tambah ilmu biar nggak gaptek-gaptek amat).



Tapi, ternyata oh ternyata.... kursusnya hanya untuk pengurus PWP saja. Diriku kan hanya anggota, huhuhu... terpaksa deh melupakan keinginan tersebut jauh-jauh, sambil berharap semoga suatu hari bakal ada kursus untuk anggota PWP yang berminat. Harapan yang hanya sekedar angan dan segera terlupakan seiring waktu berlalu.

Tak disangka tak diduga, ketika latihan pentas komunitas menulis “Kalbu” untuk acara Bazaar FPLB 30 Juli 2010, Mbak Eni & Teh Inong ngobrolin soal kursus kumputer Photo Editing gelombang 2 yg pesertanya hanya sedikit karena bertepatan dengan acara bazaar. Akhirnya... datang juga tawaran itu. Cihuy...!!! Memang kalau rejeki mah ga bakalan lari kemana. Dengan bekal semangat yang menggebu, maka keesokan harinya ikutlah aku kursus tersebut. Kesempatan yang takkan kusia-siakan.

Kursusnya berlangsung selama 3 hari (30-31 Juli & 2 Agustus 2010), mempelajari Adobe Photoshop CS3. Dimulai pagi hari pukul 07.30 s/d 11.00 Wita dilanjutkan siang hari pukul 13.30 s/d 15.30 Wita. Bertempat di Training Section PT. Badak NGL Bontang. Pengajarnya Pak Agus Maulana dan asisten2nya dari ICS Dept. Hujan rintik tak menghalangi niatku untuk mengikuti kursus (ya iyalah... wong kursusnya di dalam ruangan kok). Berbekal kamera handphone, kabel data, flash disk dan pakaian rangkap (maklum, ruang Training Section terkenal dengan temperaturenya yang super dingin) maka dimulailah kelas pagi itu.

Mulanya... semua duduk manis di depan komputer masing-masing dan patuh sebagai murid. Mbak Hera, mbak Eni, bu Hanafi, bu Yulis, mbak Ndari, mbak Dewi, dr. Budi, Dessi, Amilia, Vini dan aku. 11 orang murid mengikuti petunjuk Pak Guru step by step. Tapi makin lama... hawa dingin makin menusuk. Brrrrr.... “Pulang-pulang jadi pinguin nih” kata Vini di statusnya... hihihi. Menggigil...? Jelas!!! Baju rangkap sepertinya tidak berfungsi. Menggosok-gosok telapak tangan jadi kegiatan sambilan ibu-ibu sembari mendengarkan petunjuk Pak Guru. Atau berjalan dari satu meja ke meja lain, saling bertanya. Nggak tertib amat yah ibu-ibu ini? (Aku salah satunya )

Kuperhatikan dari pojok kelas (kebetulan duduknya agak di belakang nih), hanya aku yang bukan pengurus PWP (jiyaha... PD aja lagi! Yang penting kan dapat ilmu gratis tis tis...). Biar kata dingin menusuk tulang, latihan edit foto kudu jalan terus. Walau sebentar-sebentar ada saja yang bertanya ini itu. Pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran? Iya sih, tapi ada juga pertanyaan yang tak ada sangkut pautnya dengan materi yang dijelaskan, seperti : “Pak, breaktimenya kapan?” Atau pertanyaan-pertanyaan yang tidak jelas dan mengundang tawa, seperti ketika salah seorang pamit hendak ke kamar kecil. Biasanya sebelum ke luar akan berkata, “Pak...” tanpa kata lanjutan sambil mengangguk dan ngeloyor pergi. Ada saja yang nyeletuk, “Maksudnya apa ngomong ‘Pak...’? “ Geerrrr... memang nih ibu-ibu bisa aja. Ada-ada saja yang bikin ketawa.

Hwaaaa... suhu dingin pun membuat peserta kursus ingin cepat-cepat meneguk secangkir kopsus hangat dan kue yang tersedia di pojok ruangan sambil ngrumpi tentunya. Jangan salah, kesempatan break yang 15 menit ternyata bisa juga buat diskusi masalah kesehatan dengan bu dokter, jemput anak pulang sekolah atau sekedar haha hihi melihat foto hasil editan sambil tak lupa mejeng-mejeng, jeprat-jepret buat kenang-kenangan. Sampai-sampai seringkali kami tak sadar masih asyik ngrumpi, sementara Pak Guru sudah duduk di depan kelas dan dengan sabar menunggu ibu-ibu untuk memulai pelajaran kembali. Ibu... ibu.... (bikin geleng-geleng kepala juga ternyata).

Dari 3 hari waktu yang diberikan, hari ke 3 menjadi hari yang paling menyenangkan. Siang itu, kami bersemangat datang tepat waktu di sesi terakhir setelah istirahat & makan siang. Baru tiba di pelataran parkir, tiba-tiba terdengar sirine tanda terjadi keadaan gawat darurat di kilang LNG. Artinya, kami tak boleh masuk gedung Training tapi hanya boleh berkumpul di tempat evakuasi. Jadilah kami duduk-duduk dan bergerombol di area evakuasi selama kurang lebih setengah jam. Namanya juga ibu-ibu, keadaan apapun tak membuat mereka lupa untuk bernarsis ria... hahaha... untung ini cuma latihan “emergency drill”.

Akhirnya, tiba juga saatnya masuk kelas. Hari terakhir kami di kelas, peserta kursus tertantang untuk memanipulasi dan merekayasa hasil foto digital. Wajah berjerawat menjadi mulus, perut buncit menjadi langsing, bahkan memindahkan wajah seseorang ke wajah orang lain dengan hasil yang memuaskan. Ups, barulah mengerti... mengapa jangan sembarang meng-upload foto di dunia maya. Karena ternyata... dengan perangkat Adobe Photoshop ini sebuah foto bisa dengan mudah dimanipulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Beruntung aku mendapat kesempatan kursus ini. Mudah-mudahan kalau ada kursus lagi di kemudian hari, aku bakal kebagian juga (ngarep.com).


Bontang, 3 Agustus 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar